Tahun lalu, Ketika mendengar akan ada
acara Aruh Ganal di Loksado teman-teman Backpacker di Banjarmasin segera
menyusun rencana untuk pergi melihat acara syukuran ala suku Dayak Maratus
sehabis panen ini. Acara ini biasanya diadakan tiga kali dalam setahun, dan
sebelumnya saya selalu gagal untuk ke Loksado karena selau ada saja
halangannya.
Awalnya kita berencana untuk naik motor menuju Loksado, namun ketika teman ada yang mengajak kita naik mobil dan hanya urunan untuk beli bensinnya kitapun setuju untuk bergabung, total ada dua mobil yang akan berangkat namun kita berangkatnya tidak bersamaan karena rombongan yang satunya berangkat dari kota Banjarbaru sedangkan kita dari Banjarmasin.
Dari rencana semula berangkat pukul
satu siang akhirnya pukul 3 sore barulah kita meninggalkan Banjarmasin. Teman
saya meyetir agak ngebut, berkali-kali kita mendahului mobil yang ada didepan
kita hingga akhirnya kurang dari tiga jam kita telah tiba di kota Kandangan.
Gerimis mulai turun ketika kita mampir di sebuah warung sea food untuk makan malam, sampai ketika kita meninggalkan Kota Kandangan menuju Loksado hujan masih mengiringi kepergian kita, rencanannya akan ada teman yang dari Batulicin yang akan bergabung dan telah tiba di sore tadi dan menunggu di persimpangan di ke arah Batulicin.
Setelah ditunggu beberapa lama di masjid satu teman ini tidak juga kelihatan batang hidungnya, ditanyakan ke warga sekitar juga tidak ada yang liat, dihubungi hpnya juga tidak aktif, akhirnya kita melanjutkan perjalanan tanpa dia karena malam sudah semakin larut.
Jalanan menuju Lokasado memang sudah lumayan mulus, namun medannya naik turun tanjakan dan berkelok-kelok seperti jalan di pegunungan pada umumnya, ketika sedang asyik-asyiknya mengirim lagu ke hp teman teman lewat Bluetooth tiba-tiba ban belakang berdecit dengan keras dan keluar jalur..
BRAKKKKK
Selanjutnya keadaan menjadi gelap, mobil penuh teriakan, yang terasa hanya bagai diaduk-aduk dalam sebuah penggilingan, saya hanya bisa berdoa semoga mobil ini berhenti bergerak secepatnya . Ketika sadar Mobil kami terguling ke dalam jurang hingga beberapa kali sampai akhirnya tertahan di sebuah pohon sawit.
Tidak jelas lagi susunan orang-orang di dalam mobil, semuanya saling tumbang tindih karena memang tidak ada yang pakai seat belt. Posisi mobil kami miring ke kiri dengan bagian bawahnya tersangkut di pohon sawit penyelamat, untungnya kita kaca sebelah kiri yang berada di bagian bawah terbuka dan kita bisa keluar satu-satu.
Setelah semua orang keluar Alhamdulillah tidak satupun yang terluka, sungguh ajaib melihat keadaan mobil yang cukup ringsek dan lokasi kita jatuh. Satu persatu kita merangkak menaiki tebing kembali menuju jalan raya.
Awalnya kita berencana untuk naik motor menuju Loksado, namun ketika teman ada yang mengajak kita naik mobil dan hanya urunan untuk beli bensinnya kitapun setuju untuk bergabung, total ada dua mobil yang akan berangkat namun kita berangkatnya tidak bersamaan karena rombongan yang satunya berangkat dari kota Banjarbaru sedangkan kita dari Banjarmasin.
![]() |
Upacara Aruh Ganal |
Gerimis mulai turun ketika kita mampir di sebuah warung sea food untuk makan malam, sampai ketika kita meninggalkan Kota Kandangan menuju Loksado hujan masih mengiringi kepergian kita, rencanannya akan ada teman yang dari Batulicin yang akan bergabung dan telah tiba di sore tadi dan menunggu di persimpangan di ke arah Batulicin.
Setelah ditunggu beberapa lama di masjid satu teman ini tidak juga kelihatan batang hidungnya, ditanyakan ke warga sekitar juga tidak ada yang liat, dihubungi hpnya juga tidak aktif, akhirnya kita melanjutkan perjalanan tanpa dia karena malam sudah semakin larut.
Jalanan menuju Lokasado memang sudah lumayan mulus, namun medannya naik turun tanjakan dan berkelok-kelok seperti jalan di pegunungan pada umumnya, ketika sedang asyik-asyiknya mengirim lagu ke hp teman teman lewat Bluetooth tiba-tiba ban belakang berdecit dengan keras dan keluar jalur..
BRAKKKKK
Selanjutnya keadaan menjadi gelap, mobil penuh teriakan, yang terasa hanya bagai diaduk-aduk dalam sebuah penggilingan, saya hanya bisa berdoa semoga mobil ini berhenti bergerak secepatnya . Ketika sadar Mobil kami terguling ke dalam jurang hingga beberapa kali sampai akhirnya tertahan di sebuah pohon sawit.
Tidak jelas lagi susunan orang-orang di dalam mobil, semuanya saling tumbang tindih karena memang tidak ada yang pakai seat belt. Posisi mobil kami miring ke kiri dengan bagian bawahnya tersangkut di pohon sawit penyelamat, untungnya kita kaca sebelah kiri yang berada di bagian bawah terbuka dan kita bisa keluar satu-satu.
Setelah semua orang keluar Alhamdulillah tidak satupun yang terluka, sungguh ajaib melihat keadaan mobil yang cukup ringsek dan lokasi kita jatuh. Satu persatu kita merangkak menaiki tebing kembali menuju jalan raya.
![]() |
Penampakan Mobil Kami |
Dengan badan masih gemetaran karena
hampir saja nyawa hampir melayang kita memanggil orang yang lewat untuk meminta
pertolongan, ketika melihat ke bawah kita merasa sunggu berutung karena ada
pohon sawit itu, kalau tidak niscaya kita langsung masuk kedalam sungai.
Untungnya daerah ini masih terjangkau sinyal, setelah mencari-cari hp di dasar mobil yang terlepas ketika kejadian tadi kita segera mengabari teman-teman yang terlebih dahulu sampai di Loksado.
Untungnya daerah ini masih terjangkau sinyal, setelah mencari-cari hp di dasar mobil yang terlepas ketika kejadian tadi kita segera mengabari teman-teman yang terlebih dahulu sampai di Loksado.
Setelah dipikirkan akhirnya kita
memutuskan untuk mengevakuasi mobil besok hari karena sangat tidak memungkinkan
untuk melakukannya dimalam hari. Kita membayar 2 orang penduduk sekitar untuk
menjaga mobil ini, seperti biasa di Indonesia banyak berkumpul untuk menonton
di tempat kecelakaan ini.
Sebagian naik ikut mobil teman yang
kembali dan sebagian ikut teman-teman dari Meratus hijau yang juga datang ke
tempat kejadian. Saya ikut dengan Nandang naik motornya, ternyata di lokasi ini
telah terjadi juga beberapa kali kecelakaan sebelumnya, yang pertama fortuner,
lalu mobil truk tentara yang kemudian juga masuk hingga kesungai. Lokasinya
memang rawan kecelakaan bagi yang kurang hapal dengan medan, setelah
turunan langsung tikungan tajam dan
jembatan besi.
Cerita mistis juga sering terdengan
di jembatan ini, ada yang katanya melihat ada cewek baju putih berambut panjang
duduk di atas pagar jembatan dan kejadian aneh lainnya atau suara-suara aneh
ketika lewat disana. Entah ada kaitannya atau tidak dengan kecelakaan ini
tergantung kepercayaan saja.
Di rumah seorang teman di Desa
Loksado kita berkumpul dengan teman-teman yang terlebih dahulu datang, dan
ternyata teman yang kita tunggu tadi sudah berada disini juga. Sebagian dan
termasuk saya segera mencari tukang pijit karena baru terasa badan pegal-pegal.
![]() |
Tepar di balai adat |
Malamnya kita langsung menuju desa
Malaris dan bermalam di Balai Adat tempat dilangsungkannya upacara Aruh Ganal
yang diadakan semalam suntuk, namun berkat kecelakaan yang kita alami tadi
tidak ada yang benar-benar enjoy untuk menikmati acara ini walaupun masih
sempat foto-foto, selain karena badan terasa remuk juga karena memikirkan mobil
penyok yang ternyata juga rentalan dari kantor teman tadi.
Pagi harinya sebagian turun untuk
mengevakuasi mobil dan yang menunggu di Loksadopun tidak semangat lagi untuk
melakukan kegiatanyang sebelumnya direncanakan, kita hanya duduk-duduk sambil
menunggu kedatangan teman yang lain.
Akhirnya mobil avanza itu datang
dengan keadaannya yang ringsek dan untungnya masinnya tetap utuh hanya di
bagian kirinya saja yang hancur dan atapnya yang ringsek sehingga masih bisa
digunakan untuk kembali ke Banjarmasin. Namun kita harus mengambil jalan pintas
dan tidak lewat jalan besar untuk menghindari Polisi.
Akhirnya sampai kembali di rumah
dengan selamat walaupun badan rasanya tak kuat lagi untuk beraktifitas dan
kasur merupakan tempat yang paling nyaman untuk beristirahat.
Jalan-jalan tidak selamanya selalu
berakhir bahagia, ada juga suatu waktu kita harus mengalami sesuatu yang tidak
menyenangkan seperti kehilangan atau bahkan sesuatu yang lebih mengerikan
seperti kejadian ini. Semuanya tergantung bagaimana kita menyikapinya dan
menyelesaikannya. Dan menjadikan kejadian ini sbagai suatu pelajaran untuk masa
depan. Thanks God for Saving Us.
Nb: Foto-foto menyusul, soalnya harddisk eksternal masih rusak..:-(
Cerita bagus tapi serem bacanya...Untung yang luka cuma si Avansa
BalasHapusiya Alhamdulilla semua gak apa2 orangnya...masih diberi kesempatan buat jalan-jalan lagi...hee
BalasHapusLesson learnt!! Ganti rugi dong?!
BalasHapushehe..awalnya itu yg dtkutkan,dan untungnya mbil y d asuransikan...;-)
BalasHapusBaca traveling bencana ini, jadi keinget pengalaman pribadi. Bedanya saya terlibat tindak kriminal di awal perjalanan, padahal jalan2 saya bakal 2 minggu dan...di luar negeri!!! Rasanya nyesek banget!!!
BalasHapusSampai sekarang saya masih nggak percaya bisa survive. Pada akhirnya, bukan tempat2 wisata ini itu yg menjadi pengalaman terbesar saya, tapi pembelajaran berharga tentang arti sebuah perjuangan, pengorbanan, kesabaran, dan keikhlasan yg menyertai perjalanan tersebut. Seperti kata pepatah, it's not about destination, but the journey.
Keep posting ya masbro...
Happy traveling ^_^
Setuju, bukan "kemana" atau "dimana" yang penting tapi arti dari perjalanan itu sendiri yg perlu diresapi.
HapusAstaga,,.. tagugur k jurang d loksado lah,,, Alhmdllah urang'nya selamat ja brtaan... dan syukur lah mobil'nya di asuransi'kan jua... hihhi...
BalasHapusHappy Blogging Sahabat... !
Ada nyebutin mas Nandang, saya kenal tuh, kemaren di Kandangan, nginep di tempat meratus mapala, kalau ane nyiasatin pas nyetir itu tetap konsen, dan kalau bisa adrenalin di tingkatkan juga.
BalasHapus@fadhil:: betul banget bro...pengalamn itu lah.yg kta jdikan pelajaran,klo udah lulus backpacking kya y udah siap jdi pmmpin...udah trbiasa ngatur ini itu y..heheh
BalasHapus@tagantar:: iya am paman ae,jaka kada.dimana kah mangucik duit gasan mambaiki muturnya..hehe
@Qori:: klo q malah gak bisa nytir..heheh. eh Maratus Hijau kali...klo mapala mratus buhan IAIN..hehe
Ngeri banget bro posisi mobilnya. Tp, alhamdulillah semua selamat. Keep on traveling ya :)
BalasHapusIya alhmdllh smua y selamat...
BalasHapusseep...tenang aja gak bakalan kapok jalan2 lgi...hee
merinding bacanya. ga kebayang itu rasanya gmana wkt mobilnya terbang ke bawah. Quite a lesson itu jdnya bwt siapa aja kedepannya kalo traveling ke tempat baru yg medannya belom terlalu tau :)
BalasHapusTp untungnya semuanya nggak knp2 y bang
kaya diaduk dalam kaleng sarden..gitulah rasanya...hahaha
BalasHapusiya...mka y agak hti2 skrg klo d jlan yg gak kenal..
alhmdllh masih d bri ksmptn buat backpacking lgi..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusLebih hati2 lagi mas indra.. Hehe
BalasHapusPengalaman ini keren. Masih bisa menceritakan kembali peristiwa itu.. Jgn kapok jalan2 masbroo! :)
Salam sesama pejalan! :D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushee...pas baca blog yg nyrtain kclkaan y akhirnya jdi pngn cerita juga,sedikit berbagi biar kejadian yg sama tdak terulangi lagi...:-D
BalasHapussepertinya sebelum berangkat, harus cek recek kendaraannya lagi Mas Indra..:D
BalasHapusSalam kenal..:D
pulang y pake mobil itu juga kmren n diliatin org trus sepanjang perjalanan...untung y gak ada plisi yang liat...
BalasHapusslam kenal juga..;-)
kaya di sinetron sinetror, heeee
BalasHapushahah...tpi gak ada adengan pecah cermin dulu...hahaha
BalasHapussepakat banget ma yang itu..:-)
BalasHapusweh, untung enggak apa apa,, terus hati - hati kalau lagi traveling :)
BalasHapusAlhmdllah masih di kasih umur panjang kaka..:-)
BalasHapusAlhamdulillah semua selamat, padahal serem banget tuh sampai keguling-guling masuk jurang. Salam kenal, masbro.
BalasHapusAlhamdulillah mas bro..yup salam kenal juga..:-)
HapusWuih nyaris amat... btw itu mobil milik siapa..? Apa gak diminta bayar denda..?
BalasHapusTetap semangat yahh
BalasHapus