Langit biru menyambut kedatangan saya
dan istri di desa Aranio, desa terakhir yang bisa digapai dengan perjalanan
darat di wilayah Bendungan Riam Kanan.
Untuk menuju Lembah Kahung yang menjadi tujuan kita bersama teman-teman dari Banjarmasin Traveler kali ini, kita terlebih dahulu
menyeberangi bendungan terbesar di Kalimantan Selatan ini selama 2 jam dengan
menggunakan kelotok, kemudian dari Desa Belangian perjalanan dilanjutkan dengan
treking selama kurang lebih 2 jam.
Namun kali ini saya tidak akan
menuliskan tentang perjalanan ke Lembah Kahung karena sudah pernah saya
tuliskan sebelumnya. Tapi saya akan menuliskan tentang Bendungan Riam kanan yang sebenarnya
juga mempunyai keindahan dan potensi yang besar.
Kayu yang telah mati |
Waduk buatan yang dalam pembangunannya
memakan waktu selama 10 tahun tersebut dibangun dengan membendung 8 sungai yang
bersumber dari Pegunungan Meratus, serta ada 9 desa yang kemudian ditenggelamkan di area seluas 9.730 hektar tersebut.
Tujuan utama
dibangunnya Bendungan Riam Kanan yang diresmikan oleh Presiden Suharto pada
tahun 1973 ini adalah untuk membangun Pembangkit listrik Tenaga Air yang akan
digunakan untuk menerangi wilayah Banjarmasin dan sekitarnya.
Ketika kelotok yang
kita sewa mulai berangkat dari parkiran mobil dadakan di musim kemarau teriknya
sinar matahari mulai terasa, namun hal itu tak mengurungkan niat saya dan
teman-teman untuk mengabadikan keindahan panorama Waduk Riam Kanan.
Parkiran dadakan |
Tambak penduduk di kejauhan |
Di permukaan air yang
memantulkan birunya langit tampak berjejer keramba yang digunakan oleh penduduk
yang memelihara ikan. Di sepanjang perjalanan kita beberapa kali melewati
perkampungan penduduk yang sebelumnya telah direlokasi. Menurut juru mudi kapal
yang kami tumpangi ada 10 kampung yang hanya bisa dijangkau dengan menggunakan
kelotok dari total 13 desa yang ada.
Di kejauhan tampak
membetang gagah Pegunungan Meratus yang membelah wilayah Kalimantan Selatanmenjadi dua bagian. Puncak Gunung Kahung yang menghijau tampak mengerucut
dihiasi mega-mega yang berwarna putih, sungguh kontras.
Kelotok yang biasa digunakan |
Perkampungan di Riam Kanan |
Salah satu jenis
pengunjung yang biasanya mendatangi bendungan ini adalah para pemancing,
biasanya mereka menyewa kelotok selama seharian atau kadang-kadang sampai
bermalam di atas kelotok, berpindah dari satu spot ke spot pemancingan lainnya.
Di akhir pekan, Pulau
Pinus selalu menjadi tujuan bagi piknik mania, pulau kecil yang ditumbuhi oleh
pohon pinus ini merupakan tempat yang cocok untuk dijadikan lokasi piknik
bersama teman-teman maupun keluarga.
Hati-hati nabrak |
Rumah-rumah di tepi waduk. |
Ketika kelotok kami
terus melaju ke bagian hulu, tampak pohon-pohon mati yang menyembul di
permukaan air, juru mudi harus pintas membaca jalur mana yang harus dilewati
agar kelotok yang kami tumpangi tidak menabrak kayu yang dulunya merupakan
hutan dan kini telah ditengelamkan demi pembuatan waduk ini.
Untuk mengelilingi
bendungan Riam Kanan selama seharian bagi para pemancing biaya sewa kelotok
biasanya berkisar hingga Rp. 400.000, sedangkan bagi yang cuma mau piknik ke
Pulau Pinus kelotok disewakan dengan harga Rp. 200.000 hingga Rp. 300.000.
Pintar-pintarlah untuk menawar.
Happy Responsible Travel.
sekarang sudah "saya dan istri" nulisnya,hehe
BalasHapusiya dong..tapii untung gak ditulis mantan pacar..haha
Hapuswaktu SD sering jadi pertanyaan ,dimana letak bendungan riam kanan.
BalasHapusterima kasih sharingnya
sepp...udah tau sekarang...hehe
Hapusjadi itu bendungan riam kanan ? cuma sering denger tapi gak pernah tau bentuk visualnya .
BalasHapussemoga suatu saat bisa kesana juga :)
ditunggu kedatangannnya..
Hapuscie sekarang nulisnya pake istri, duh foto fotonya bener bener bikin mata adem dan pengen ke sana deh
BalasHapusayooo kak alid...buruan ke sini biar makin adem, ato bikin rumah di sini aja sekalian...
Hapusseru juga tuh
BalasHapusdi tunggu yah kunjungannya
lngsung gan..
Hapusaaakk keren banget foto2nya...
BalasHapusiya nih sekarang mah udah ada buntutnya, aku dan istri. hihihi
hihihi..buntutnya panjang..
Hapusjadi pengen k pulau pinus lagi
BalasHapusoh udah pernah ternyata...hehe
HapusBiru langitnya keren.
BalasHapusAda 9 desa ditenggelamkan untuk pembuatan waduk, Wow banget
tapi mereka di buatkan desa baru kok..
HapusAsekkk jalan nya ama "ISTRI"
BalasHapusaseeek...
HapusKalimat pertamanya asik didengar..XD haha asik juga bisa jalan bareng istri... apalagi di tempat seperti itu...
BalasHapusHihihi...harusnya sih ke pantai..tapi ini ke trekking ke hutan..capek..haha
HapusBARU SADAR ADA KATA "ISTRI" !!
BalasHapusHihihi...banyak yang komen itunya..
Hapusawlanya mikir ini sungai,eh ternyata waduk
BalasHapus*duh dulu pasti bolos pas SD sampe g tau riam kanan
:))
hehe...aku juga udah lupa kalau dulu ada pelajaran tentang ini..haha
HapusBendungan riam kanan, temmpat wisata yang bisa jadi destinasi, kalau dari Banjarmasin, kesana menempuh jarak berapa lama mas?
BalasHapussekitar satu jam setengah aja..
Hapuskereeen gan
BalasHapusWow keren gan sukses yahhh :)
BalasHapus