Walaupun lahir dan besar di Kalimantan Tengah, ketika usia
menginjak 22 tahun barulah saya pernah menjejakan kaki di ibu kota provinsi
tersebut. Maklum saja, dahulu sebelum tembusnya jalan darat dari Buntok ke
Palangkaraya, bagi kami warga kalimantan Tengah yang bedomisili di bagian utara
dan timur, untuk mencapai Palangkaraya haruslah terlebih dahulu melewati
Banjarmasin yang notabenenya adalah ibukota provinsi Kalimantan Selatan.
Jembatan Sungai Kahayan |
Mengawali tahun 2011 lalu saya
memberanikan diri untuk traveling seorang diri dengan menggunakan motor menuju
kota yang dirancang oleh presiden pertama Republik Indonesia tersebut. Jalanan
yang lebar dan lengang menyambut kedatangan saya, mungkin sebagian warga masih
menikmati libur baru mereka setelah semalam suntuk merayakan pergantian tahun
dari 2010 ke tahun 2011.
Malam pertama di kota cantik saya
habiskan di sebuah taman kota yang begitu cantik bersama sepupu saya yang
kebetulan juga berada di sini bersama teman-temanya. Relief-relief perjuangan
bangsa indonesia dalam merebut kemerdekaan yang memagari setengah bagian dari
taman ini menggambarkan bahwa para pemuda dari Kalimantan Tengah juga turut
berjuang dalam pencapaian kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa ini.
Taman Kota Palangkaraya |
Di tengah taman terdapat beberapa
tiang yang dialiri oleh air yang seakan-akan menjadi tirai penyejuk bagi
warganya yang ingin melepas lelah di taman ini. Beruntung kota palangkaraya
memiliki taman yang bisa digunakan oleh penduduk kotanya untuk bersantai dan
berkumpul, tidak seperti tetangganya kota Banjarmasin.
Niat untuk mengikuti river cruise
dengan kapal yang megah menyusuri Sungai
Kahayan harus saya kubur dalam-dalam kali ini, kapalnya sudah dicarter oleh
rombongan sehingga penumpang umum tidak diijinkan untuk ikut.
Tugu Soekarno |
Sayapun menghibur hati dengan berjalan
di sekitar tugu Soekarno, di sinilah diletakannya batu pertama Kota Palangkarayaoleh Presiden Soekarno yang menandakan dimulainya pembangunan kota ini. Kota
ini sendiri disiapkan langsung oleh Bung Karno sebagai calon ibu kota Negara
Indonesia, sehingga desain dan konsep yang beliau pikirkan berdasarkan melihat
kota-kota di dunia ini terlihat hingga sekarang.
Tepat di belakang tugu tersebut, ada
sebuah dermaga tempat kita dengan leluasa memandang gagahnya jembatan yang berwarna
merah menyala, kebanggaan masyarakat Kota Palangkaraya yang menghubungkan
diantara dua sisi Sungai Kahayan.
Replika Rumah Betang |
Selain itu, ada dua miniatur Rumah
Betang yang saya saya kunjung pagi itu, salah satunya yang ternyata berada di
dalam komplek Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, yang ternyata tidak boleh
sembarang di potret, harus ada ijin, “Takut di salah gunakan” kata seorang
Satpol PP yang yang menghampiri saya.
Menjadi tamu pertama dan satu-satunya
di Museum Balanga membuat saya merinding, suasana yang yang sepi membuat nuansa
magis semakin terasa. Barang antik peninggalan Suku Dayak seperti Belanga atau
kendi yang berumur ratusan tahun, piring malawen, mandau dan berbagai
perlengkapan upacara serta pakaian ada Dayak menghiasi sudut museum yang tampak
sedikit berdebu, padahal di depan terdapat sebuah baleho berukuran besar yang
mengkapanyekan Gerakan Cinta Museum. Bagi yang ingin belajar lebih banyak
tentang Suku Dayak di Kalimantan Tengah saya sarankan untuk mengunjungi Museum
Balanga.
Salah satu koleksi Museum Balanga |
Perjalanan saya lanjutkan menuju objek
wisata Bukit Tangkiling yang berjarak 34 km dari pusat kota Palangkaraya, agar
postingan ini tidak terlalu panjang akan saya ceritakan di tulisan lain
perjalanan saya di tempat ini.
Hari terakhir saya pergunakan untuk
mengunjungi ke lokasi yang agak jauh
dijangkau dari Kota Palangkara, seperti Pusat Penangkaran Orang Utan BOS Nyaru
Menteng, Danau Tahai yang airnya berawarna merah, serta bukit batu tempat
bersemedinya Pahlawan Nasional dari Kalimantan Tengah yaitu Cilik Riwut.
Palangkaraya di Malam Hari |
Menjelang sore saya kembali ke Banjarmasin, membayangkan jalan yang sepi
dan gelap sempat khawatir terjadi apa-apa di jalan seperti ban bocor dan mogok,
namun untunglah hari masih agak terang ketika melewati jalanan yang sepi,
termasuk jalan layang Tumbang Nusa sepanjang 7,1 km yang dibangun di atas
rawa-rawa.
…. Jadikanlah Kota Palangka
Raya sebagai Modal dan Model…
“ Jangan Membangun Bangunan Di sepanjang Tepi Sungai Kahayan
Dan Lahan di Sepanjang Tepi Sungai tersebut, hendaknya
diperuntukkan bagi taman sehingga pada malam yang terlihat hanyalah
kerlap-kerlip lampu indah pada saat orang melewati sungai tersebut..”
(Soekarno,
1957)
Happy Responsible Travel!
Jembatan nya keren masbro, eh kuliner apa yg ngetop di palangkaraya ???
BalasHapusSayur patin sama rotannya enak mas bro...
Hapusiya jembatannya keren abis
Hapusabis banget gan :D
Hapusoiya di palangkaraya bener ga ada nama jalan rusia ya yg katanya ga pernah rusak karna konstruksinya bagus
BalasHapusnah kurang tau juga kalo masalah itu..tapi pernag dengar sih..hehe
HapusBukan jalan Rusia, melainkan jalan yang dibangun oleh orang-orang Rusia, yaitu Jl. Tjilik Riwut. Emang bagus tuh jalan.Disiapkan untuk dapat didarati oleh pesawat kalau dalam keadaan darurat/perang diperlukan hal seperti itu.
HapusKonsep Bung Karno tentang Jakarta akan mengalami banjir dan macet sudah terpikirkan dari dulu, dengan adanya ide untuk konsep ibukota baru.
BalasHapusiya bener..beliau sebeanrnya gak mau di jakarta karna itu peninggalan kolonial..
Hapusbaru ngeh kalo kak indra tu dr kalimantan tengah, selama ini kirain di kalsel :D
BalasHapushohoho...kemaren2 emang tinggal di kalsel kak...
Hapuswah baru tau saya Palangkaraya dulunya diproyeksikan jadi ibu kota negara.. hehe
BalasHapushehe...ayo ke Palangkaraya biar tau lebih jauh..
Hapusihirrrrr,,,,,,,keren Ya Palangkaraya...gimana ngak Mau keren Sukarno yang ikut merancang..saya suka dah taman-tamannya seperti aura taman yang bersejarah gituw..kereh dah..sip
BalasHapusiya..jalan2 y serta peruntukan y juga udah di atur..
HapusSoekarno merancang Palangkaraya dengan sangat lengkap. Karena saat itu haluan Soekarno lebih ke "kiri", didatangkanlah insinyur-insinyur Rusia untuk mempercepat pembangunan Palangkaraya.
BalasHapusInsinyur yang datang tidak main-main, ada ahli kehutanan, ahli tata kota, ahli konstruksi, 1 tim didatangkan langsung dari Moskow, dibangunlah pula pabrik pengolahan aspal dan juga datang ratusan alat berat dari Russia.
Salah satu yang paling monumental adalah ruas jalan Palangkaraya - Tangkiling yang sampai sekarang belum rusak juga, Russia mengajarkan bagaimana membangun jalan yang benar di tanah gambut.
Untuk referensinya saya sarankan Bung baca buku "Sukarno dan Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya" disitu lengkap dibahas tentang rancang bangun Palangkaraya.
Salam.
betul banget...gak mudah untuk membangun jalan di lahan gambut yang gembur...thanks sarannya bung..udah lama nyari buku itu juga,,
Hapuswah kereen... coba klo di foto juga bangunan-bangunan kota dan jalan-jalannya makin bagus...hehe
BalasHapuskaena mamoto mun kasana lagi...ini stok tiga tahun lalu..hehe
HapusFotonya keren. Saya lumayan sering ke Kalteng buat field visit, tapi ya itu... Transportasi publik terbatas ya. Terakhir ke sana tahun lalu taxi masih belasan jumlahnya. Paling nggak enak jalan di jalan aspal bekas lahan bergambut ...pernah menempuh rute Pangkalan Bun -Palangkaraya lebih dari 10 jam dan sampai hotel jam 3 pagi.... kapok deh :)
BalasHapusiya mbak...kebanyakan udah punya kendaraan sendiri..harusnya d antisipasi buar gak macet ntar..banyakin angkutan umum..
HapusMembayangkan berperahu di Sungai Kayan sambil melihat kehidupan di sepanjang tepinya. Sungguh indah nian..
BalasHapuskalo itu di banjarmasin juga bisa kok mbak..hehe
HapusSaya saja lihat koleksi musiumnya dari sini merinding, apalagi pas lihat secara langsung ya..
BalasHapusHihihi
Salam..
iya kak..apalagi pas sendirian di sana..
Hapuswow, ternyata Palangkaraya memang kota yang indah,
BalasHapussaya baru dengar-dengar ceritanya aja dari teman hidup.
ayo ke sini juga biar gak cuma dengar..hehehe
Hapusimpian seroang Sukarno akan kota yang ideal..dan tidak membangun di sepanjang bantaran sungai rupanya sudah terlupakan oleh bangsa ini.....,tapi saya heran dengan alasan pihak keamanan tentang larangan memotret tanpa isin replika rumah betang, takut disalah gunakan....memangnya mau disalah gunakan untuk apa...lagipula itukan salah satu warisan budaya bangsa yang wajib disebarluaskan ke khalayak ramai..agar masyarakat bisa mengetahui..bahwa ternyata kita bangsa kita sejak dulu kala sudah mampu membuat rumah dengan konstruksi yang kuat dan indah.....keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
BalasHapusitulah..saya juga bingung...
HapusSalam juga bro dari Kalimantan..
Wakkkk, keren sayang belum pernah ke Kalimantan apalagi ke palangkaraya :'(
BalasHapusRegards
http://travellingaddict.blogspot.com/
klo ada promo ke Kalimantan proiritas dah ya...hehe
HapusSaya baru tahu demikian indah kota Palangkaraya ini. Melihatnya saya jadi kepikiran mungkin gak suatu waktu saya berkunjung kesana ya?
BalasHapusMakasih telah share ttg keadaan Palangkaraya saat ini.
Salam persahabatan dari saya di Bekasi.
mungkin donk kang ujang..ayo biar ke sini...salam persahabatan juga..
Hapusayo Bang Ujang ke Kalimantan..saya juga dari Bekasi
HapusCoba kalau dulu Palangkaraya bener2 jadi ibukota, pasti jakarta tak akan seriuh dan seruwet sekarang :)
BalasHapusTapi Palangkaraya yang jadi ruwet...hehehe
HapusOh kota ini dirancang sama Pak Karno. Aku denger kotanya tertata rapi ya.
BalasHapusBukan beliau sih ngerancang..tapi tim y juga..hehe
HapusKota rancanganpertama tapi belum berkembang seperti jawa ya mas..
BalasHapusagaknya pemerintah sekarang tidak meneruskan rancangan sukarno dulu
Iya..entah kenapa Pak Harto tidak mau melanjutkan...
HapusPalangkaraya keren juga.. apalagi jembatannya... mantap tu kalau foto slow speed di jembatannya..
BalasHapusiya mantap kayaknya klo pake ss..tapi pas sore..
HapusPindahin ibukota kesini aja dehhh :)))
BalasHapusHmm...mau gak yaaa...hehee
Hapushmm...jujur saja, saya belum pernah ke sana -,-
BalasHapusAyo dipernahin kalo gitu..hehe
HapusWah baru tahu kalau Bung Karno pernah merancang Palangkaraya.
BalasHapuslebih lanjut di baca di buku "Sukarno dan Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya" kak...
HapusAndai kota ini beneran jadi ibukota Indonesia, apakah kota ini bakalan bernasib sama dg Jakarta? Akankah banjir juga? Hehe..
BalasHapusTergantung pengelolaanya kak...
HapusPalangkaraya, hmmm, semakin penasaran untuk menginjakkan kaki di sana :)
BalasHapusAyo di tunggu di sini.. :-)
HapusSaya orang palangkaraya keturunan banjar yang ingin sekali keliling Kalimantan Tengah terlebih dahulu sebelum keliling Indonesia *wish*
BalasHapusAmiin...di mana sekarang bang? kebetulan saya juga tinggal di pky sekarang...
HapusKalo k.palangka bakalan rada bosan dgn jembatan tumbang nusa nya,hehehe
BalasHapusJgn lupa jga foto di tulisan kota cantik nya gan,hahaha
Iya..kepanjangan jembatan y..hehe
Hapusaku kepingin banget ke Palangkaraya, kl dari Balikpapan berapa jam ya lewat darat?
BalasHapusDari Balikpapan ke Banjarmasin sekitar 10 jam, lanjut lagi 5 jam ke Palangkaraya...
HapusPak, mau minta saran nih untuk liburan keluarga dengan modal terbatas. Untuk wisata di Palangkaraya dan sekitarnya apakah cukup mudah dengan sewa mobil tanpa supir dan jalan sendiri saja atau lebih baik ikut paket tur (yang sepertinya lumayan menguras kantong)? Ada saran kemana saja yang wajib dikunjungi (kami penikmat sejarah dan alam)? Bagaimana dengan kalau kami ingin merasakan menyusuri sungai di pedalaman tapi tanpa menginap di kapal klotok-nya dan hanya sekitar 2-3 jam. Terima kasih informasinya.
BalasHapusIya bisa kok kayaknya bawa mobil sendiri, kalau mau ke pedalaman sih harus lebih jauh dari palangkaraya...ada juga kapal punya pemerintah yang jalan sekitar 2-3 jam dari palangkaraya..email aja, kali aja bisa bantu lebih detail...
HapusMantap Bang...
BalasHapuskebetulan saya baru satu bulan di Kalimantan (Balikpapan). belum punya referensi kemana2. Thanks buat sharenya. salam sahabat
lanjut eksplor y mas...
HapusKota yang bikin aku pengin tinggal disini.aku dari jawa timur seminggu mengunjungi kerabat.Tapi kayaknya makin betah aja ni.sdh 2mingguan msih blm mau balik ke jawa,bahkan cari peluang apa yg cocok utk bidangku,karena pengin sekali aku tinggal disini dan aku bawa keluargaku.Kota yang damai beda dgn kotaku dijawa timur yg makin lama makin sesak di dada aku rasakan.
BalasHapusAku aja sekarang juga tinggal di Palangkaraya, terlanjur jatuh cinta juga...
HapusJad makin pengen menyambangi Palangkaraya nih. Kota yg menarik :)
BalasHapusDi tunggu :-D
HapusSalam kenal dari balikpapan bang. saya ada rencana november nanti mau ke palangkaraya (transit sih, karan mau kepontianak), bisa singgah di tempatnya bang.. hehehe
BalasHapusBisaa..iya emang kebetulan Garuda mau buka rute bpn-pky-pnk
HapusNasi pecel,ayam betutu,soto dan rawon
BalasHapusjl.simpang rinjani 8a palangkaraya
di jamin ....
Wah...belum nyoba nih..
Hapuswaww ..keren ya palangkaraya, kalau transportasi umumnya apa aja kak?
BalasHapuscuma ada angkot kak..
HapusKl biaya hidup & kontrakan dsna mahal g kak? Trus tingkat keamanan kotany gmn?
BalasHapus#plan pndh tgs PKY dg kelg
Maaf kl dibandingkan dg jkt mahal mn?
HapusTerimakasih
Salam kenal bro,
BalasHapusSaya dr Balikpapan. September 2014 yll sy melakukan perjalanan darat dengan sepeda motor dr balikpapan ke pontianak pp. Jalan Tjilik Riwut atau jalan Rusia menurut saya jalan terbaik yang pernah saya lintasi bukan saja selama turing saya di pulau Kalimantan, tapi juga dibanding di pulau jawa, bali dan lombok. Padahal jalan ini dibuat di atas lahan gambut. Berpuluh tahun jalan ini tetap mulus, juga jembatan-tembatan yang ada di jalan ini tetap kokoh berdiri. Seandainya semua jalan di Indonesia memiliki kualitas yang sama, pemerintah tidak perlu sibuk dengan perbaikan jalan saja tiap menjelang arus mudik dan balik. Sehingga dana dan energi bisa difokuskan ke lainnya. Untuk informasi perjalanan turing yg saya lakukan silahkan main ke balikpapanbiker.blogspot.com
Wah, baru tau kalo presiden Soekarno yang membangun kota Palangkaraya dan ada pesan istimewanya juga. Semoga kita semua bisa tetap ingat dan melaksanakan amanat itu.
BalasHapus#bangga
Biaya hidup dengan banjarmasin mahal mana? Biaya makan dan sewa rumah...terima kasih
BalasHapuspalangkaraya cantik
BalasHapuspalangkaraya cantik
BalasHapuskota ini emang terkenal keren banget kak ... bung karno emang joss
BalasHapusSaya dari makassar bang, Kebetulan lagi di palangkaraya nih ada recomended place utk di kunjungi... Makakasih sebelumnya.
BalasHapusMariki'
waahhh.. tempat peninggalan bung karno masih kliatan bagus :D
BalasHapus