Selamat datang di objek wisata Dirung Duhung, demikian yang
tertulis di sebuah gapura yang menyambut kedatangan kami. Namun ternyata masih
beberapa ratus meter yang harus di jalani untuk menuju objek yang dimaksud,
jalan yang dulunya pernah di semen itu kini menjadi kubangan lumpur di beberapa
bagian.
Dari Kota Puruk Cahu, sekitar 22 km yang harus di tempuh ke wisata
alam yang terletak tak jauh dari Desa Saripoi ini. Jalan yang dilalui bisa
dibilang medan offroad, batu-batu besar berserakan di jalan, membawa wanita
hamil di jalan ini membuat potensi keguguran 98 persen. Tak heran, angkot yang
melewati jalur ini adalah jenis 4x4 double kabin, kadang bak belakang yang
semestinya di isi barang juga ada manusia yang duduk di sana.
Ada yang menyebut objek wisata Dirung Duhung ini sebagai air
terjun, namun sebenarnya ini lebih pantas di sebut air deras atau jeram. Air
yang mengalir deras di bebatuan yang miring membuatnya tampak seperti air
terjun.
Di bagian hulu tampak air yang terjun dari ketinggian yang tak lebih
dari satu meter. Kemudian setelah melalui aliran yang tenang air sungai
mengalir deras melewati bebatuan dengan kemiringan sekitar 45 derajat dan
berakhir kembali di kolam yang tenang.
Di bagian hilir ini tampatnya menjadi tempat yang pas untuk berendam,
di pinggir sungai yang agak miring bisa dijadikan tempat untuk main perosotan
air di bebatuan yang licin. Karena hanya berniat untuk mengambil foto, tak
satupun dari kami yang menceburkan diri di airnya yang dingin, walaupun
matahari bersinar dengan terik.
Sebenarnya fasilitas yang dibangun pemerintah sudah cukup lengkap,
ada 6 gazebo dan satu buat gedung
pertemuan yang cukup besar, namun sayang kondisinya tidak terawat. Mungkin
karena jarangnya wisatawan yang datang ke tempat ini, kecuali pada libur hari-hari
besar.
Matahari semakin meninggi ketika memutuskan untuk meninggalkan
tempat ini karena perut yang mulai keroncongan. Ketika makan di sebuah warung
kita bertemu dengan seorang wanita bule yang rupanya sedang melakukan
penelitian, entah apa yang dia teliti, saya tidak sempat bertanya karena ketika
dia datang kita sedang menuju rumah teman.
Happy Responsible Travel!
indah sekali mas
BalasHapusAslinya lebih indah loh..
HapusFoto airnya seperti kapas, keren.
BalasHapusMinta ajari dong..
Tinggal pake tripod sama speed y..hehe
Hapus'Lukisan Alam :)
BalasHapusSepakat..
HapusWah klo saya sudah langsung pengen nyebur hahaha,,,
BalasHapusAku gak bawa baju ganti..padahal pengen juga..
Hapusenaknya tiduran di atas batu-batu, air itu mengalir menggerayangi sekujur tubuhku. melepaskan semua kepenatan rutinitas yang tak kunjung usai..aaaaaha...
BalasHapusahaaaa....nikmat sekalii..
HapusAkus elalu ngiler sama jepretan kak indra, slow speed nya bagus banget :-)
BalasHapusAduuuh..jadi malu dipuji sama seleb...
Hapusberuntung banget yang tinggal di pulau paru-parunya dunia, surga dunianya banyaaaaak aaaaaaaaa belom pernah injek borneo :((
BalasHapusadain giveaway dong kak, trus hadiahnya tiket kesana yg menang harus aku. ;/
haha..de bagus tuh, tapi tx yg jadi sponsor y yaa.,....
Hapusmantap mantap fotonya om :D
BalasHapusThanks om...
HapusAsyik kayaknya tempatnya buat selow sepid-an hahaha.
BalasHapusIya kak..di sini banyak lokasi..sekalian ajarin aku yaa..
HapusSecuil surga, indah sekali... kalau saya pasti udah mandi disitu XD.... apakah bisa bermain arung jeram disitu..?
BalasHapuskayaknya sih asik buat arung jeram d sini..sayang alatnya gak ada...
HapusSebenarnya kalo mau uji nyali, ada yang lebih extrim di Murung Raya. Coba saja di Seribu Riam, atau naik ke Topus... hehehehe.. pasti ketagihan bagi yang suka adventure...
BalasHapusSalam
Bener banget..naik angkutan air aja harus melewati riam ganas...
HapusJadi kepengen menjelajah :)
BalasHapusSelamat pagi menjelang siang gan sukses selalu
BalasHapus