Air sungai dan
air terjun yang jernih, Suku Dayak dan serunya menaiki rakit bambu merupakan
hal yang bisa dinikmati di Loksado. Sebuah kecamatan kecil di kaki Pegunungan
Meratus menawarkan begitu banyak pesona keindahan alam bagi para pencinta
traveling. Berikut adalah catatan perjalanan dan waktu yang dibuat oleh Indra
Setiawan jika penerbangan berasal dari Jakarta.
Serunya bamboo rafting |
Untuk menuju
Loksado, Begitu mendarat dengan Citilink dari Jakarta pukul 15.20 di Bandara
Syamsuddin Noor Banjarmasin, kita bisa langsung menggunakan jasa ojek menuju
jalan utama untuk menunggu Angkot L300 (sebutan bagi taksi di Banjarmasin)
menuju Kota Kandangan yang biasanya tersedia hingga larut malam.
Perjalanan
airport-Kandangan akan memakan waktu 4 jam, sesampai di terminal kota kita bisa
turun untuk berganti angkutan dan melanjutkan perjalanan menuju Desa Loksado. Catatan
sedikit karena angkot tidak tersedia sejak sore, maka alternatifuntuk
melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek atau menyewa mobil (travel dengan
rombongan).
Kota Kandangan-Loksado
dapat ditempuh sekitar 45 menit melalui jalan yang berliku dan berbukit.Ada
beberapa pilihan untuk menginap di Loksado, dari yang termurah di Homestay atau
pondok informasi, wisma, hotel, cottage ataupun resort tergantung dengan budget
yang anda miliki. Yang pastinya ada harga ada kualitas.
Hari Kedua
Bangun pagi dan
siapkan diri kita untuk mencoba Balanting
Paring atau Bamboo Raftin. Menyusuri
sungai dengan rakit bamboo bersama joki yang sudah berpengalaman mengarungi
sungai, bisa dibilang cukup aman. Selain akan merasakan sensasi riam jeram
sungai Amandit, kita juga bisa menyimak aktifitas suku Dayak Meratus yang akan
kita temui dibagian tengah dari perjalanan arung sungai ini.
Rute pendek
bamboo rafting sekitar 2-3 jam, satu rakit bamboo bisa untuk menampung 3 orang
penumpang beserta seorang joki. Perjalanan dengan rakit bambu akan berakhir di
Desa Tanuhi yang memiliki sumber air panas. Walaupun tidak memiliki gunung
merapi, namun di Kalimantan bisa kita temui beberapa sumber air panas yang
berasal dari gas bumi. Kita bisa berendam sejenak untuk mengurangi kepenatan
dan ketegangan setelah berjibaku dengan riam
Sungai Amandit. Untuk kembali ke
Desa Loksado tempat menginap dari Desa Tanuhi, kita bisa menunggu angkot yang
tak menentu waktunya, atau jika ingin cepat ojek motor tentu lebih mudah
ditemukan.
Sesampai di
Loksado, jika anda merasa masih ingin meneruskan petualangan sebagai pelancong
sejati, Malaris, desa yang berjarak sekitar 30 menit berjalan kaki dari Desa
Loksado bisa jadi pilihan yang sangat menarik. Di Malaris terdapat sebuah balai
adat yang berbentuk rumah panjang yang biasanya digunakan untuk upacara adat
seperti Aruh Ganal, upacara syukuran
sehabis masa panen yang biasanya dilakukan tiga kali dalam setahun. Tidak jauh
dari Desa Malaris ada sebuah air terjun yang bernama air terjun Kilat Api,
walaupun tidak terlalu tinggi namun dengan kolamnya yang lebar dan tidak
terlalu dalam kita bisa mandi sambil menikmati segarnya air yang berasal dari
pegunungan.
Aktifitas lainnya
yang sangat rekomendasi adalahmelihat proses bagaimana masyarakat mengolah kayu
manis dari ketika masih berbentuk pohon hingga diolah menjadi sirup, atau bagi
yang ingin souvenir khas Dayak, bisa membuat Gelang yang terbuat dari tumbuhan
khas hutan hutan Meratus yang langsung dijalin ke tangan atau kaki anda.
Untuk para
petualangan yang memiliki hobi fotografi, memotret para wanita yang sedang
membuat tas atau kerajinan dari rotan pasti menarik! Memperhatikan bagaimana
lincahnya tangan mereka, merubah selembar rotan atau kulit bambu hingga menjadi
tas yang artistik yang biasa digunakan oleh masyarakat Dayak Meratus untuk
pergi ke hutan.
Jika masih
memiliki tenaga lebih, sore hari kita bisa mencoba untuk
bermain tubing dijamin akan
menyenangkan! Tubing istilah dari bermain
air dengan menggunakan ban dalam mobil sambil menyusuri sungai di desa Loksado.
Hari Ketiga
Ada baiknya kita
check dulu waktu keberangkatan kita, perjalanan , menuju airport akan
diperkirakan akan mengambil waktu 6 jam dengan pertimbangan jalan santai. Jika
penerbangan pulang anda adalah ke Jakarta maka maksimal kita harus segera
bertolak kembali ke Banjar Baru pada pukul 7:30 WITA pagi. Tetapi jika
penerbangan anda masih diatas pukul 5 sore, alternatif untuk mampir ke air terjun
Haratai bisa jadi jangan dilewatkan.
Haratai, air
terjun dengan ketinggian 20 meter bisa dicapai dengan kendaraan roda dua
(ojek). Perjalanan menggunakan ojek hanya sekitar 30 menit.
Untuk kembali ke
Banjarmasin, rute yang digunakan juga sama seperti berangkat sebelumnya.Pagi
hari persedian angkutan umum sudah lumayan banyak. Jika masih ada waktu dan
sudah sampai di Kandangan, jangan lupa untuk mencoba makanan khas yakni Ketupat
Kandangan.
Bagi yang
mempunyai waktu yang lebih lama, masih ada banyak destinasi yang bisa untuk
dikunjungi di Kalimantan Selatan seperti Pasar Terapung, silahkan kunjungi backpackerborneo.com untuk
referensi lebih jauh.
Rincian Pengeluaran:
Ojek Bandara – Jalan utama: Rp. 5.000 – 10.000
Angkot (L300) Banjarmasin - Kandangan: Rp. 30.000
Angkot Kandangan – Loksado: Rp. 15.000
Ojek Kandangan - Loksado: Rp. 50.000 – 75.000
Bamboo Rafting: Rp. 250.000
Gelang simpai: Rp. 10.000
Ojek Desa Loksado – Air Terjun Haratai: Rp. 60.000
Ojek Bandara – Jalan utama: Rp. 5.000 – 10.000
Angkot (L300) Banjarmasin - Kandangan: Rp. 30.000
Angkot Kandangan – Loksado: Rp. 15.000
Ojek Kandangan - Loksado: Rp. 50.000 – 75.000
Bamboo Rafting: Rp. 250.000
Gelang simpai: Rp. 10.000
Ojek Desa Loksado – Air Terjun Haratai: Rp. 60.000
Pilihan Penginapan:
Camp AAL: Rp. 50.000
Wisma Alya: Rp. 150.000
Wisma Loksado: Rp. 250.000
Meratus Resort: Rp. 300.000
Tulisan ini dipublikasikan dalam Majalah LINKERS, in flight magazine maskapai Citilink pada bulan Juli 2014. Silahkan klik di sini (Link) untuk membaca langsung di e-majalahnya.
Happy Responsible Travel!
Kayaknya seru tubing nya, perlu di coba nanti kalo ke loksado :-)
BalasHapusbukannya perlu lagi kak...wajib :-)
Hapusasiknya mas indra, jadi pengen kesana :D
BalasHapusLangsun hnuting tiket mas..hehe
Hapusnunggu cuti dulu mas hehee
HapusKalo nunggu cuti dulu gapapa dah :D yang penting bisa seneng dan ga ada beban kalo liburan. Kalo nyari tempat wisata ini ada rekomendasi :D >> http://www.berjelajah.com/alamat-hotel/alamat-nomor-telepon-hotel-bandung/
Hapuswaduh seru ini mas, dari kota medan menikmati wisata ini.. cukup terjangkau nih tinggal menyesuaikan waktu saja kayaknya..
BalasHapusSippp...tapi gak ada penerbangan langsung...transit dulu..
HapusKereeeen... gak sabar sepuluh hari lagi di Loksado
BalasHapusasiik mau ke loksado...
HapusDuh, kalau saja Festival Loksado jadi tanggal 12 Desember, alangkah indahnya :)
BalasHapusemang gak jadi ya?
Hapuswow... this place looks amazing... hopefully with try to explore my neighbor country~
BalasHapusMe too :-)
Hapusserunya ya, alam yang masih asli , jauh dari keramaian
BalasHapusIya..tempat yang pas buat kabur dari kepenatan di perkotaan
Hapusntar tgl 12 desember ini ada festival kan di Loksado om Indra.. loe gak kesana om.?
BalasHapusEnggak om..ada trip juga di sini..
Hapuslengkap.... penjelasannya detail kang tapi gak ngebosanin... bisa buat referensi kami menulis... :)
BalasHapussalam kenal kang... dari traveler kota Baubau... baru buat blog pormosiin tempat kami... :)
Salam kenal juga...jadi kangen bau-bau..
Hapuskesini aja lagi kang.. :D
Hapuskapan pernah kesini??
Lupa tahun berapa.di sana pas mau ke wakatobi dulu.
HapusWah ini kayaknya bisa buat semedi :-D
BalasHapusTempatnya seru banget
hehe..suka semedi ternyata...
HapusBelum kesampaian nih ke Loksado. Tanjung Puting udah. Kayaknya seru nembus hutan Kalimantan lagi :)
BalasHapusSensasinya beda kok.. :-)
HapusBambu rafting. Looks fun ya. Asal gak kebeset bambu itu.... hehehe..
BalasHapusfun banget klo d coba....
HapusKalimantan terlalu jauh dan besar budgetnya (dari kota saya ) buat saya kesana... nunggu kerja dulu deh -,-
BalasHapussama ke sana juga mahal dari sini..hehe
Hapussama ke sana juga mahal dari sini..hehe
HapusWebsite-nya kereen! Ini yg dicari..Super duper mantab buat jadi referensi. Thumbs buat Mas Indra! :)
BalasHapusMinta info dong.. Festival Lanting-nya jadi udah tgl 12 ya? Baru mau ke sana nih long weekend Desember, 26-28.
Masa hampir setahun tinggal di Banjarbaru, belum pernah ke Loksado..?! Diketawain nanti sama Mas Indra. hehee..
Btw, Mas Indra tanggal segitu main2 ke Loksado juga ga?
ya udah..langsung ke loksado juga,...
Hapuspengin banget, udah 3 tahun di banjarmasin juga belum kesampaian kesana, ada rombongan utk akhir pekan ini? hubungi saya ya di email justine_niey@yahoo.co.id makasih..
Hapuskereennn...tempatnya masih asri gituu..
BalasHapusPenginapan Bandung
Iya masih terjaga banget...
Hapusjadi teringat waktu kecil saat di kampung halaman, bermain di kali bersamateman-temanku.
BalasHapusPas klo gitu nostalgia ke sini...
Hapustempatnya asri bgt tuh, udara pasti sejuk
BalasHapusyup.masih alami
Hapussepertinya seru bgt kalau wisata kesana
BalasHapusyuk di coba daatang ke sini..
Hapuswahhh,,,,,,mamtap ya tempat nya kapan aku bisa kesana....:-(
BalasHapuslangsung booking tiket klo gitu
HapusAngkot dari kondangan ke Loksado, itu sampai siang kan., siangnya jam brapa?
BalasHapusKalau jam 9 tinggalkan airport ke kandangan, keburu gak yah.,
iya sampe siang aja....sekitr jam 11 an, gak sempat kayaknya, tapi bisa di coba..kli aja masih ada..
HapusJangan lewatkan ke air terjun Haratainya , sip abis dingin bengettt airnya .
BalasHapusoya sy bagi info buat temen2 yg suka bepergian travelling dll silakan cek disini http://goo.gl/CDsOvy
sy kasih diskon bagi yg deal .
makasih
salah satu tempat wisata andalan banget tuh..hehe
BalasHapusBagi yang suka adventure wajib kesana, soalnya keren tuh tempatnya sampai bule juga banyak yang kesana. :)
BalasHapusKeren banget bang ini artikel....
BalasHapusSalam Hangat...ulun (saya) orang asli Kandangan. Loksado memang wah...sayang masih belum dilirik pemerintah pusat sebagai satu wisata Favorit. Kalo pemerintah daerah HSS sendiri sudah sering ekspose tentang loksado.
BalasHapus